Pembacaan Cerpen “Trilogi Alina”

Saat “Trilogi Alina” dari Seno Gumira Aji dideklamasikan Sabtu, 13 Februari 2016 20:28 WIB | 2.228 Views Oleh Arindra Meodia Buku Sepotong Senja untuk Pacarku karya Seno Gumira Ajidarma kembali diluncurkan, di Jakarta, Sabtu (13/2/2016). (ANTARA News/ Arindra Meodia) Seni membaca merupakan sebuah pertunjukan memberi nyawa dari kata-kata, sehingga teks pasif menjadi hidup Jakarta (ANTARA News) – Rangkaian tiga cerita pendek bertajuk “Trilogi Alina” karya … Lanjutkan membaca Pembacaan Cerpen “Trilogi Alina”

Senja dan Sajak Cinta

Senja dan Sajak Cinta   Senja adalah semacam perpisahan yang mengesankan. Cahaya emas berkilatan pada kaca jendela gedung-gedung bertingkat, bagai disapu kuas keindahan raksasa. Awan gemawan menyisih, seperti digerakkan tangan-tangan dewa. Cahaya kuning matahari melesat-lesat. Membias pada gerak jalanan yang mendadak berubah bagai tarian. Membias pada papan-papan reklame. Membias pada percik gerimis dari air mancur. Membias diantara keunguan mega-mega. Maka langit bagaikan lukisan sang waktu, … Lanjutkan membaca Senja dan Sajak Cinta

Hujan, Senja, dan Cinta

Hujan, Senja, dan Cinta                                      Karena ia mencintai dia, dan dia menyukai hujan, maka ia menciptakan hujan untuk dia .1 Begitulah hujan itu turun dari langit bagaikan tirai kelabu yang lembut dengan suara yang menyejukkan. Dia sudah tahu saja dari mana hujan itu datang.duduk di depan jendela, diusapnya kaca jendela yang berembun. Jari-jari-nya yang mungil mengikuti aliran air yang menurun perlahan di kaca itu. ”Hujan, … Lanjutkan membaca Hujan, Senja, dan Cinta

Tujuan: Negeri Senja

Tujuan: Negeri Senja                              Di stasiun Tugu, Yogyakarta, ada sebuah loket yang istimewa. Loket itu tidak menjual tiket ke Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Tempatnya terpisah dan nampaknya selalu sepi pembeli. Padahal di masa krisis seperti sekarang, kereta api menjadi pilihan utama, meskipun harga tiketnya sangat mahal. Apa boleh buat, karena tiket pesawat luar biasa mahal, dan boleh dibilang tidak masuk akal, harga tiket kereta api … Lanjutkan membaca Tujuan: Negeri Senja

Matahari Tidak Pernah Terbenam di Negeri Senja

Matahari Tidak Pernah                     Terbenam di Negeri Senja                                            Hidupku penuh dengan kesedihan – karena itu aku selalu mengembara. Aku selalu berangkat, selalu pergi, selalu berada dalam perjalanan, menuju ke suatu tempat entah di mana, namun kesedihanku tidak pernah hilang. Kesedihan, ternyata, memang bukan sesuatu yang bisa ditinggalkan, karena kesedihan berada di dalam diri kita. Aku selalu mengira kalau melakukan perjalanan jauh maka kesedihan … Lanjutkan membaca Matahari Tidak Pernah Terbenam di Negeri Senja

Sepotong Senja Untuk Pacarku

Sepotong Senja Untuk Pacarku Alina tercinta, Bersama surat ini kukirimkan padamu sepotong senja–dengan angin, debur ombak, matahari terbenam, dan cahaya keemasan. Apakah kamu menerimanya dalam keadaan lengkap? Seperti setiap senja di setiap pantai, tentu ada juga burung-burung, pasir yang basah, siluet batu karang, dan barangkali juga perahu lewat di jauhan. Maaf, aku tidak sempat menelitinya satu persatu. Mestinya ada juga lokan, batu yang berwarna-warni, dan … Lanjutkan membaca Sepotong Senja Untuk Pacarku

Epilog: Surat

Alina tercinta, Surat ini kutulis di bawah cahaya senja yang keemasan, yang membentuk sepetak lempeng emas di atas meja, di tempat sekarang aku memikirkan dirimu. Apakah yang sedang kau lakukan Alina ? Apakah kamu sedang minum kopi ? Apakah kamu sedang menyetir di belantara kemacetan yang menjengkelkan ? Apakah kamu sedang berada di suatu tempat entah di mana di balik bumi yang memandang senja perlahan-lahan … Lanjutkan membaca Epilog: Surat

Senja di Pulau Tanpa Nama

Senja di Pulau Tanpa Nama   SEPERTI Kawabata, aku mencintai seorang perempuan yang tidak pernah ada. Jika dia memang ada, tentunya ia sedang berdiri di sana, di pulau tanpa nama itu, dalam remang senja tanpa langit yang kemerah- merahan tanpa mega bersepuh cahaya keemasan-emasan tanpa segala sesuatu yang seperti biasanya membuat senja menjadi begitu sendu dan mengharukan begitu indah dan menggetarkan–tanpa itu semua, tanpa segala … Lanjutkan membaca Senja di Pulau Tanpa Nama

Senja di Kaca Spion

Senja di Kaca Spion   Senja semburat dengan dahsyat di kaca spion. Sangat menyedihkan betapa di jalan tol aku harus melaju secepat kilat ke arah yang berlawanan. Di kaca spion, tengah, kanan, maupun kiri, tiga senja dengan seketika memberikan pemandangan langit yang semburat jingga, tentu jingga yang kemerah-merahan seperti api berkobar yang berkehendak membakar meski apalah yang mau dibakar selain menyepuh mega-mega menjadikannya bersemu jingga … Lanjutkan membaca Senja di Kaca Spion

Destination: The Land of Never-ending Sunset

Cerita pendek ini adalah hasil terjemahan dari karya Seno Gumira Ajidarma yang berjudul “Tujuan: Negeri Senja”. Artikel yang berkaitan dengan halaman ini, dapat anda baca disini Destination: The Land of Never-ending Sunset* Pam Allen   There’s a special ticket booth at Tugu railway station in Yogyakarta. You can’t buy tickets to Jakarta or Bandung or Surabaya there. It’s set apart from the other booths, and … Lanjutkan membaca Destination: The Land of Never-ending Sunset