Buku Terbaru SGA “Kentut Kosmopolitan”

Buku Terbaru SGA: “Kentut Kosmopolitan”                       Dalam dunia kita, kesehatan itu lebih dari berguna. Menahan kentut dianjurkan oleh kesopanan, tetapi sangat tidak berguna untuk kesehatan. Nalar manusia harus bekerja, jangan menyerah kepada yang tidak masuk akal, karena konsensus kentut sedunia ini sangat-sangat-sangat bisa diubah. Jika tidak, kehidupan akan masih penuh dengan kebohongan, karena konflik kepentingan antara kesopanan dan kesehatan ternyata diatasi dengan dagang sapi: dalam … Lanjutkan membaca Buku Terbaru SGA “Kentut Kosmopolitan”

Novelisasi Film: Sebuah Pengalaman dengan Biola Tak Berdawai

                Novelisasi Film: Sebuah Pengalaman dengan Biola Tak Berdawai          Sebagai penulis, saya menganggap diri saya sebagai tukang, dengan begitu saya merasa wajib mempelajari segala bentuk penulisan, agar mampu melayani semua pesanan. Dalam kenyataannya, saya memang berusaha memenuhi segala pesanan. Bagi mereka yang merasa dirinya penulis besar barangkali ini memalukan sekali. Contoh-contoh pesanan ini seperti berikut: “Tolong bikinkan cerpen dengan Tema No.1 karena untuk terbitan … Lanjutkan membaca Novelisasi Film: Sebuah Pengalaman dengan Biola Tak Berdawai

Suara-Suara

Suara-Suara   Aku bangun terlalu pagi. Biasanya aku bangun di atas jam dua belas. Entah kenapa aku bangun secepat ini. Dibawah pintu kulihat koran. Aku segera menyambar koran itu. Langsung membuka di tempat iklan-iklan yang menawarkan pekerjaan. Memang aku merasa cocok jadi bartender. Namun, aku tak terlalu tolol untuk terus menerus mengabdi pada pekerjaan itu. Aku datang jauh-jauh ke ibukota bukan untuk menjadi bartender, tukang … Lanjutkan membaca Suara-Suara

Bibir

Bibir     Ia memaki-maki. Aku telah memberikan minuman yang salah. Kalau bukan dia yang memaki-maki sekasar itu, aku tak terlalu kaget. Bar tempatku bekerja itu adalah bar murahan. Di sini tidak ada sopan-santun bergaya anggun. Para pedagang yang jenuh bermanis-manis dan bersopan santun sepanjang hari, memuas-muaskan keliarannya. Mereka minum banyak-banyak. Mereka bicara banyak-banyak. Dan meraka tertawa banyak-banyak. Mereka bisa memaki-maki dengan bebas dan bisa dimaki-maki … Lanjutkan membaca Bibir

Lipstik

Lipstik                 Suatu malam aku jatuh cinta kepada seorang penyanyi bar. Aku tak tahu mengapa aku begitu mudah jatuh cinta. Masalahku sehari-hari adalah masalah pekerjaan. Setiap hari aku bergulat untuk mencari makan. Setiap hari aku berusaha untuk tetap hidup dan tidak mati kelaparan. Setidaknya aku selalu berusaha untuk tidak menjadi pengemis. Tidak hidup dari belas kasihan orang lain. Selama ini, wanita bagiku hanya seperti segelas … Lanjutkan membaca Lipstik

Senja dan Sajak Cinta

Senja dan Sajak Cinta   Senja adalah semacam perpisahan yang mengesankan. Cahaya emas berkilatan pada kaca jendela gedung-gedung bertingkat, bagai disapu kuas keindahan raksasa. Awan gemawan menyisih, seperti digerakkan tangan-tangan dewa. Cahaya kuning matahari melesat-lesat. Membias pada gerak jalanan yang mendadak berubah bagai tarian. Membias pada papan-papan reklame. Membias pada percik gerimis dari air mancur. Membias diantara keunguan mega-mega. Maka langit bagaikan lukisan sang waktu, … Lanjutkan membaca Senja dan Sajak Cinta