Seni dan Air Seni Sopir Taksi

       Seni dan Air Seni Sopir Taksi     “Kalau ada bau pesing di tempat kering, boleh jadi bekas kencing sopir taksi.”     Bermobil di Jakarta adalah salah satu cara tersiksa. Namun seberat apapun manusia Jakarta mengeluh, penderitaannya tidak akan seberat sopir taksi, karena kehidupan sopir taksi justru berada dalam kemacetan itu. Supaya selamat, sopir taksi melakukan pekerjaannya dengan suatu seni. Manusia Jakarta perlu AC … Lanjutkan membaca Seni dan Air Seni Sopir Taksi

Jakarta Tidak Gemerlapan

Jakarta Tidak Gemerlapan        Kegemerlapan Jakarta adalah cermin kepahitan yang gagal diredamnya. Barangkali sudah waktunya menyadari, Jakarta bukanlah kota gemerlapan seperti yang ditampilkan oleh kemasan media massa. Segitiga Emas hanyalah suatu kavling terbatas, sisanya adalah keremangan yang sia-sia berusaha mempertahankan mimpi dengan kegemerlapan semu. Kafe-kafe memang tertata dengan nyaman, dengan nama makanan yang susah diucapkan dan gaya para pemakan yang menguji coba table manner … Lanjutkan membaca Jakarta Tidak Gemerlapan

Sebuah Resensi

Terima kasih Riza Almanfaluthi yang sudah mengirimkan Resensi ini melalui e-mail pembaca.sga@gmail.com Biola Tak Berdawai :Sebuah Roman Seno Gumira Ajidarma & Sekar Ayu Asmara Penerbit PT Andal Krida Nusantara (Akur) Cet. II Maret  2004                 Tanpa dawai, bagaimanakah biola bisa bersuara? Biola bagaikan tubuh, dan suara itulah jiwanya—tetapi di sebelah manakah dawai dalam tubuh manusia yang membuatnya bicara? Jiwa hanya bisa disuarakan lewat tubuh manusia, … Lanjutkan membaca Sebuah Resensi