Cerita Rakyat dan Intoleransi : Kean Santang, Kian Santang, kian sontang [Kajian oleh SGA]

Cerita Rakyat dan Intoleransi: Kean Santang, Kian Santang, kian sontang *) 8 November 2023/in Kolom /by Borobudur Writers & Cultural Festival BWCF Oleh: Seno Gumira Ajidarma* Dalam pertimbangan konsep ideologi, cerita rakyat dapat dipandang sebagai strategi dongeng dengan konteks kepentingan tertentu. Namun dalam penceritaan kembali, konteksnya akan berubah, dan demikian pula pembacaannya, sehingga maknanya pun setiap kali berubah, mengikuti proses hegemoni wacana sosial historis yang … Lanjutkan membaca Cerita Rakyat dan Intoleransi : Kean Santang, Kian Santang, kian sontang [Kajian oleh SGA]

“Pengarang dan Fakta” oleh SGA

Pengarang dan Fakta Pengalaman dengan Srivijaya oleh Seno Gumira Ajidarma Jauh sebelum menulis Nagabumi saya sudah sangat tertarik dengan sejumlah prasasti yang mengandung kutukan, semuanya berhubungan dengan apa yang disebutkan sebagai Kadatuan Srivijaya. Saya kutipkan salah satunya, yakni Prasasti Kota Kapur yang berbahasa Melayu Kuna dan ditulis dengan aksara Pallawa akhir, yang dalam terjemahan bahasa Indonesia modern berbunyi seperti berikut: Keberhasilan! [disusul mantra kutukan yang … Lanjutkan membaca “Pengarang dan Fakta” oleh SGA

Telah Terbit : Panji Tengkorak; Kebudayaan dalam Perbincangan

Kajian komik Indonesia sepanjang sejarahnya terlalu sedikit, maka sebuah kajian yang mendalam layak dilakukan. Kajian ini membandingkan buku komik Panji Tengkorak yang digubah oleh Hans Jaladara sampai tiga kali, yakni tahun 1968, 1985, dan 1996, yang sebagai kesatuan disebut Tiga Panji Tengkorak. Maksud dan tujuan kajian atas Tiga Panji Tengkorak adalah mencari tahu dan mengungkapkan bagaimana kebudayaan berlangsung. Dalam kajian ini dapat diikuti sejumlah perbincangan, … Lanjutkan membaca Telah Terbit : Panji Tengkorak; Kebudayaan dalam Perbincangan