Melodrama di Negeri Komunis

Melodrama di Negeri Komunis              PEREMPUAN terindah itu meluncur di atas es, setiap kali melewatiku dari tangannya muncul seekor burung merpati. Lapangan es di dalam tenda pertunjukan akrobat itu putih menyilaukan dalam cahaya lampu, membuat perempuan yang meluncur itu di mataku seperti keluar-masuk tabir cahaya, membuatnya terlihat seperti bidadari, barangkali, jika bidadari memang ada — di negeri ini segala sesuatu yang tidak kelihatan ujudnya tiada … Lanjutkan membaca Melodrama di Negeri Komunis

Rasa Apa Yang Terselip Di Sana

Rasa Apa Yang Terselip Di Sana     rasa apa yang terselip disana? angin datang menggetarkan permukaan danau puluhan helai daun melayang terapung kita sama-sama tersiksa dengan peristiwa ini siapa menyelipkan aku disana? ada yang berteriak walaupun angin telah berhenti tolong! kudengar teriakan itu sayup-sayup di ujung yang lain dari bumi dan angin kau mencariku di tiap tiupan seakan kau dengar aku berteriak-teriak memanggilmu dari tiap … Lanjutkan membaca Rasa Apa Yang Terselip Di Sana

ANAK ANAK LANGIT

ANAK ANAK LANGIT      Anak-anak itu tidak dilahirkan oleh seorang ibu, mereka dilahirkan oleh rahim kemiskinan. Begitu lahir mereka langsung berumur 3,5,8, atau 12 tahun. Pada saat malam gelap gulita, tanpa sepotong bulan pun dilangit, mereka muncul ke jalan raya, merayap dari dalam gorong-gorong yang berbau serba busuk dengan tubuh penuh lumpur. Mula-mula merayap, lantas merangkak, kemudian berdiri, langsung mengulurkan tangan di perempatan jalan. Dari … Lanjutkan membaca ANAK ANAK LANGIT