“Kata orang kamu yang namanya Zino Gumiro Azi Darmo? Kata orang kamu yang bikin antologi Dilarang Bersiul Di Kamar Mandi? Kata orang Protagonist semua cerita itu bernama Sukab? Kata orang di semua ceritera itu kamu ngenye’ Sukab?”
Seberapa pentingkah asal-usul Sukab?
Tanpa membawa-bawa teori, saya menjadi geli, karena tokoh fiktif ini rupa-rupanya lebih eksis ketimbang banyak manusia beneran, yang berdarah dan berdaging, tapi kehadiranya tidak pernah eksistensial, sehingga kemungkinan besar tidak pernah diperbincangkan oleh siapapun dalam konteks apapun seumur hidupnya. Padahal, dalam fiksi pun sukab bukanlah nama seorang tokoh. Sukab hanyalah sembarang nama yang saya pasangkan kepada setiap tokoh, sekedar karena saya malas “mengarang”, menyesuai-nyesuaikan nama dengan karakter tokoh supaya meyakinkan, dan lain sebagainya. Setiap kali saya kesulitan mencari nama, saya pasang saja nama Sukab. “Toh sama-sama fiktif ini,” pikir saya, “kenapa harus susah-susah cari nama?”
Tentu saja permainan antara fakta dan fiksi inimerupakan pekerjaan rumah yang menarik dalam perbincangan makna, namun tentu bukan itu yang ingin saya bicarakan disini. Saya hanya ingin membagi apa yang saya ketahui tentang nama Sukab ini, dengan harapan tidak berpengaruh terlalu besar kepada cerita-cerita saya(yang saya andaikan sudah terlanjur dibaca sebelum catatan ini), apalagi merusaknya.
Nama Sukab pertama kali saya dengar ketika saya belum pernah menulis cerpen. Seorang kawan menyebut nama itu(dengan ejaan yang lebih terdengar sebagai “sukap”) sebagai salah seorang bengkel teater pimpinan rendra, pada masa pementasan Mastodon dan burung kondor(1974). Saya sendiri tidak pernah merasa melihat, apalagi kenal dengan “sukap” ini, namun bunyi “sukap” terdengar sangat enak ditelinga saya, dan sampai catatan ini ditulis saya masih teringat ekspresi wajah kawan saya itu ketika utnuk pertama kalinya menuliskan nama Sukab, dan memang saya tidak pernah teringat adegan itu lagi kalau menulis cerita. Nama itu suka muncul begitu saja setiap kali saya membayangkan sosok “rakyat”.
Namun apakah saya konsisten dengan karakterisasi tokoh-tokoh Sukab? Saya kira tidak juga. Sukab pernah menjadi nama remaja 17 tahun, pernah menjadi nama pemuda perlente, pernah menjadi nama penggiring bola absurd, dan bukan tidak sering hanya menjadi nama tokoh numpang lewat, tanpa sempat menjadi karakter. Sebenarnya Sukab pun pernah mati, bahkan lebih dari sekali. Rupa-rupanya Sukab yang bermacam-macam ini kemudia menjadi seorang Sukab yang diandaikan bermain dibanyak cerita. Apa boleh buat. Saya sendiri pun jadi terpengaruh. Dalam rubrik surat dari Palmerah yang saya isi setiap minggu untuk majalah-jakarta-jakarta selama tiga tahun, sukab selalu nyeletuk dalam N.B., dan secuil demi secuil menjadi sosok yang utuh. Seorang pembaca Jakarta-jakarta yang produsen kaos, mencetak beberapa celetukan Sukab ini sebagai “opini kaos oblong” yang marak ditahun-tahun terakhir Orde Baru.
Cerita pertama dalam buku Dunia Sukab, Penari dari Kutai, meskipun sudah selesai ditulis tahun 1984, tidak pernah saya ikutkan dalam buku-buku kumpulan cerita saya, karena saya selalu menganggapnya sebagai cerita silat saja. Sekarang, ketika segala bentuk ekspresi kekerasan semakin dikecam, mestinya cerita itu akhirnya hadir juga dalam buku Dunia Sukab, bukan sekedar karena cerita, melainkan karena dalam cerita inilah—sejauh saya bisa ingat—untuk pertama kalinya nama sukab muncul.
Tapi apalah artinya sebuah nama? Judul-judul, nama-nama, kata-kata, semuanya berbaur dalam berbagai peristiwa, membentuk dunia kita, dengan atau tanpa Sukab.
*) Di sunting dari Serba Serbi Sukab, catatan penulis dalam buku Dunia Sukab.
Halo halo,
Sukab is in the house…:-))
thanks ya —! (sorry mbak, saya edit ya 😛 )
NOTES JANUARI 2019 : Mas Rahmad, Mas Sigit, Mas Adi, dan kawan2 milis SGA, nomor HP Anda semua sudah hilang, mohon kontak ke email sukab2019@gmail.com. Kita agendakan agar bisa bertemu kembali Maturnuwun.
Wah, ku temukan juga jejak Sukab dalam dunia maya.
Mas. Seno, salam kenal dari saya, Hujan yang menyukai cerita2 dan kitab2 omong kosongnya.
Sukab mewakili kebanyakan orang indonesia yang sakit jiwa hari ini. Untuk itu Sukab lebih nyata dari orang2 yang berpapasan dengan ku di jalan-jalan.
Terima kasih Mas, telah melahirkan Sukab ke dunia ini.
tabik,
Hujan.
Sukab, sosok yang sangat dekat dengan kita, ia bisa saja teman kita, sahabat, orang tua, saudara, tetangga atau bahkan sukab adalah anda sendiri.
he..he..
Semangat —-!!! (sorry, saya edit nih)
setiap kali menyusuri jejak-jejak Sukab, aku selalu membayangkan bagaimana wajahnya. tapi ternyata susah sekali !
DAN TIBA-TIBA ADA YANG SUARA YANG MENGGEMA :
” jangan pikirkan tentang aku, tapi pikirkanlah jalan hidupku !
tubuhku menggigil mendengarnya, mas, sejak saat itu selalu ku tepis bayangan sukab yang berkelebatan di otakku.
Salam
Ahmad dee
ngomong apa lagi coba? bener2 ciamik deh!
sukab…
lahir dari sebuah peristiwa
lahir menguak rahasia..
lahir dengan segala rasa..
dan mati dengan meninggalkan dusta.
ayo aku tunggu sukab keluar lagi ..
detektif melayu jilid 2 ada ga ya?
Sukab itu.. Kedengarannya sederhana, tp ternyata tidak.
Lalu, bagaimana dengan Alina? Akankah dia se”hidup” Sukab??
akhirnya, ada blog tentang Sukab.
Mantab.
Anyway, saya adi wirasta. Penggemar sukab berat. Beberapa posting blog saya mengambil nama Sukab. Sori. Tapi dah dikasih note kok dibawahnya.
Di indonesia ada dua jenis sastra : Sastra baik dan sastra Seno. Semua karya sastra(prosa) bagi saya sama. Tapi beda dengan karya SGA. Makanya, koleksi saya dibagi dua, semua karya-karya maestro Indonesia di satu laci, karya SGA di laci yang lain.
Wahh, akhirnya saya dapatkan juga alasan kenapa nama Sukab selalu wara-wiri di beberapa karya mas SGA dan pada akhirnya melekat bahwa Sukab itu adalah SGA dan SGA itu adalah Sukab…
Selamat mas…
iyah kapan….lahir alina…?
titip salam hangat buat alina sendiri…
dari ujung bumi yg paling sepi…..
Mas Seno/sukab akhirnya ku menemukan-mu (lha koq mirip lagu Naff yah:D).
Berkenalan dengan Sukab bagi saya adalah hal yang tidak sengaja. Mungkin Ketemu karena Sepotong Senja, lalu saya ikut tersesat di Negeri Senja bersama Sukab. Dan sampai tega2nya juga saya mencantumkan Negeri Senja by SGA di FS saya sebagai buku favorit (gak apa-apa kan Mas Seno…) dan membuat temen2 saya bertanya siapa Seeeeeeh ini Sukab? dan akan saya jawab “meneketehe..”
Kabar terakhir yang saya tahu tentang Sukab adalah Sukab mencuri Hayati dari suaminya lalu bercinta di perahu candik (Kompas, 10 Juni 2007), lalu bagaimana nasib Alina?????
SUKAB yang malang
jadi “bulan-bulanan”nya seno,
sabar KAB,
kapan2 Elo & gw (manusiakamar) bakal dapet kesempatan, gantian nge-Nyek SENO!
permalukan dia!
buat dia menyesal telah mempermainkan kita
tunggu saja..
viva sukab!!!
SUKAB= aSU tengkurAB ngono kang seno?
waw…..langsung ta bookmark nih blog…
sukab yg terkenal itu….ada disini (^-^)
Sukab adalah sosok Mas Seno, laiknya Mira Sato yang taklain adalah wujud abstrak dari seorang penulis berkarisma yaitu,,tebAK WAE OLANGAN (maaf y kalo salah? cuma ngasih pndapat doank ko)
Sukab…udah nyampe ke ujung dunia belum?
Konon, kamu menggiring bola dengan tujuan ujung dunia terus Alina yang mengirim surat dari ujung dunia juga, ketika seluruh bumi basah akibat potongan senja dari Kamu.
Kalo udah kesana, kasih tau saya ada apa aja disana..
Regards,
“Syelaaaamat malaaam duhai kekaaasiiih…..”
Kab.. tak tunggu…
kapan kembangnya mau dianter…?
Kita selalu mengenal nama-nama tokoh yang terkenal dalam dunia tulis-menulis dengan nama hebat. Namun, jarang ada tokoh teramat terkenal dengan nama teramat sederhana.
Sukab? Seperti nama yang mirip-mirip dipakai para petani di desa saya. Bahkan, saya berpikir, apakah Sukab itu kependekan dari Sukabumi?
Sukab dari Sukabumi…
Wah, senangnya menemui Sukab di sini 🙂 Saya pengagum mas Sukab, terima kasih juga untuk Kartu Pos senjanya yang selalu inspiratif, dan juga tentang Negeri Senja. Dan cerita Homo Jakartanensis yang ruwet itu. Tentu saja Sebuah Pertanyaan tentang cinta yang bikin saya selalu bertanya-tanya…
Aku benci Sukab!!!!!!!!!!!!!!! Benci benci benci BENCI AKU!
pengakuan : sampai hari ini sy belum membaca cerpen mas yg kata temen2 sy masterpies : “bla..bla..lupa” senja
*sorri sy lupa*.
pokoknya ada kata senja pada judulnya.
mungkin suatu hari nanti saat sy udah siap kehilangan krn bagi sy, [seringanya] cerita itu umurnya cuma satu kali baca. tapi [kebanyakan] cerpen mas seno lainnya sy ‘dah baca [walau bila yang terbaru ada maka belum]
Bagus sekali…
salam kenal…
ijin nyambung kabel ohm…
wis pokoke dudu mirasato yen ora nyleneh, ning nganggeni.
dalam beberapa perspektif saya termasuk kagum dan ingin mengaku murid dengan Anda. Cuma sayangnya, saya termasuk orang muda yang naif karena telah terasuki nasionalisme. saya tidak bisa masuk ke alur filsafat dengan majas dan eufemisme yang satire dan ironis seperti Anda. Tapi apa pun itu, Anda adalah salah satu guru imajiner saya yang terbaik. Saya ini ibaratnya Palgunadi atau Ekalaya dalam pewayangan. Bayang-bayang aroganisme dan kewibawaan Anda telah masuk secara telak ke dalam dimensi pikiran dan proganisme saya di dalam mencari bentuk penulisan.
saya rasa, ide dan gagasan saya cukup ‘gila’ dibandingkan manusia seusia saya. Cuma tentang gaya, pola dan kesempatan saya masih melayang-layang di cakrawala.
Hei, .. pemilik dunia Negeri Senja dan Kitab Omong Kosong, tigapuluh tahun nanti, ketika engkau sudah menjilma pujangga yang nongrong di atas awan, aku akan datang, menjilma diriku pada saatmu sekarang.
VITTORIA MIO CORE … inilah darah nasionalis. hidup kujalani dengan berani dan apa adanya … sebab pencarian dari semua pencarian hanya ada pada satu garba: SEJATI!
SALAM.
Gimana, Kab?
Alina atau Maneka?
saya sampe namain motor saya sukab
sangking saya semangkin suka sama seno!!!
Satu-satu, aku sayang sukab.
Dua-dua, juga sayang sukab..
Tiga-tiga, sayang sukab lagi…
Satu-dua-tiga, tetep sayang sukab….
wow…hebad sangadh sukab sekarang ngeblog. humm..salam kenal saja dari saia! narik kabel yah 😉
saya ngajak kalian semua yang ngefans sama Sukab, utk bikin semacam acra ketemuan menjelang tahun baru…..
sekalian kita bikin acara utkmembhas segala sesuatu ttg si Sukab ini, tempatnya di taman nasional gunung Halimun Sukabumi…..
bagi yang berminat tlong respon ke email saya: pakbera_kolor@yahoo.co.id
karena saya rasa semua anggota milis SGA perlu utk saling ketemu.. bukan cuman bersahabat di dunia maya aja khan???
thx
Anton jkt
lho gue kira sukab itu kebalikan dari bakus atau baccus/dyionisius. btw mampir2 skali-kali ke blog gw. thx.
saya baca sukab yang pemain bola, mas..
😀
sukab oh sukab, gue kira ada misteri apa dibalik si sukab. nama panjangnya “sukabumi” ya…boleh kan gue berpendapat gitu, dan gue mengartikannya sebagai si sukab atau sukabumi adalah orang yg menyukai bumi atau bahkan mencintai bumi.
gue kenal sukab dari karya mas seno yg “dilarang nyanyi di kamar mandi”. tapi justru yg membuat gue tertarik bukan si sukab (sorry kab) tapi elektra cewe yg kehilangan bayangannya.
c u on next sukab…..
wah, boleh gabung ya kang sukab
Nama itu penting menurut saya, walau diberikan kepada “orang/sesuatu yang tidak eksis”, seperti saman di novel Ayu Utami (Laila tak mampir di New York). Dengan nama, saya membayangkan watak, pola, dan caranya bergerak…Lagipula nama adalah do’a.
Salam
Sukab…sukab….Kok bisa ya…!!hehe
Salam kenal mas Seno…
Aku salah satu dari ribuan (ato jutaan?) penggemar Mas Seno yang penasaran banget ama tuh Sukab.. Ternyata malah ‘nemu’ disini…
jujur…sebagai perempuan, saya jealous berat sama alina. Kapan donk Mas Seno bikin “Surat Untuk Hanifa” atau “Sepotong Senja Untuk Hanifa”???
jujur, sbg perempuan saya jealous berat sama Alina. Kapan donk Mas Seno bikin “Surat Untuk Hanifa” atau “Sepotong Senja Untuk Hanifa”???
Gak mau kalah ah… Mas Seno punya Sukab, saya punya Vina. Kenapa harus Vina? Karena setiap perempuan punya “kepanjangan dari Vina”,hehehe…bahkan yg pengen jadi perempuan jg bela2in operasi buat yg satu itu. Ngomong2 si Sukab mau gak ya sama Vina?
saya mohon dengan sangat untuk bisa ikut-ikutan nyolokin kabel juga ya 😀
Wah, uedan …
Salam Kenal Mas.
Sudah lama sekali aku tergila-gila karo karya-karyamu sejak aku kuliah. Buku apapun yang kamu bikin selalu aku punya.
Gila ternyata… sekarang Anda nongol di sini. Busyet! Sukab … Sukab … Dulu saat aku kuliah dan belajar berkesenian, teater dan sastra aku menulis dengan menjadikan tulisan-tulisanmu sebagai kiblatku.
Aku suka dengan Sepotong Senja untuk Pacarku, Negeri Kabut, dan satu lagi Pelajaran Mengarang. Dahsyat.
Okelah, kayaknya aku mulai kepingin kembali menulis cerita-cerita. Membuang stres di kepala. Sudah lama aku tidak menulis. Lama sekali. Kapan-kapan aku kirim cerita ke email Anda ya, Mas. Tlg diapresiasi.
Emailnya apaan neeh …
ooooo…begitu toh asal-bisulnya si sukab…
aisi…aisi…
@__@
kalo saya biasanya nyebutin dodol…
apa gara2 suka makan dodol kali yak…?
he3x..
salam kenal mas
“Sepotong Senja untuk Pacarku”
saya suka banget sama yang itu
(^___^)v
aku ngelink… ye…
daeng seno,,
maNusia kaMarx keren habis..
sejak sMa ne sy tergiLa-giLa ma daeng seno..dikenaLin ma Kk senior wkt sMa n n0w ud kuLia Msih Aj deMen..Luv u so daeng..u know wHat tHe mEaning Of daeng?..
aku pernah baca kritikan buat mas seno di kompas mengenai sukab ini (disamping alina dan maneka tentunya) , dijelaskan oleh si tukang kritik yang saya sudah lupa siapa itu, bahwa penggunaan satu nama untuk bermacam karakter seperti mas seno memperlakukan sukab, berarti mematikan subjek,
yang saya kepikiran saat itu, ini kan subjek,memangnya apa salahnya??? kan boleh saja toh….
saya tidak pernah membayangkan seperti apa sosok sukab yang pas dalam imaji saya, sampai satu hari saya liat foto putra mas seno (timur angin) di sebuah majalah…… nah cocok ini kalo di dentikkan dengan sukab… sosok petualang … (jangan marah lho)
ah,,sukab adalah inspirasi,,
seno gumira ajidarma adalah inspirasi,,
mungkin saya termasuk salah satu fans terhebat sukab diantara fans2 lainnya,,
rasanya ingin sekali menjadi tumirah, atau alina, atau siapakah yang penting bersama sukab,,
sepertinya sukab adalah magnet yang ingin saya dekati, berkenalan, dan bertemen dengannya,,
sukab kaya’nya ayik,hehe,,
walau saya juga tidak tahu sukab dari ‘jenis yang mana’ yang ingin saya sahabati,hhe,,
anyway, sukab rocKssssss!!!!!
Salam kenal, Mas Seno!
Senang membaca karya-karya Mas!
Aku guru bahasa Indonesia SMA sekaligus pembina Sanggar Sastra Siswa Indonesia di Banjarmasin. Ada dua siswaku yang maniak baca karya Mas.
Mereka minta aku sekali waktu boyong Mas untuk jadi pembicara di Banjarmasin.
Kapan waktu aku undang, ya Mas!
Salam!
Tabik!
senangnya bisa nemu situs ini 🙂
Salam kenal bung Seno,
Terima kasih banyak,
Anda telah memberi ispirasi dalam perjalanan saya mencari Tuhan.
Dan saya telah menemukan Dia.
Ada sebait tulisan Anda yang masih saya ingat betul,
Dialog Tokoh Anda dalam sebuah cerpen yang saya lupa judulnya, dengan Rahib Buddha:
“…yang kamu cari tidak ada di mana-mana, Dia ada dalam dirimu …. ”
Perjalanan saya mencari Tuhan berhenti di dalam diri.
Saya bikin oleh-oleh termasuk buat Anda di:
http://donkopings.wordpress.com/
“kalau kita bisa mencintai yang kita miliki saja, dan tidak selalu mengharapkan yg tidak ada, barangkali hidup juga akan menjadi lebih mudah.” ~SGA – sENJA HITAM pUTIH~
Sy suka banget ama buku “sepotong senja utk pacarku”, “atas nama malam”, dan “manusia kamar”
cerpen “pelajaran mengarang” >> kereen abis, menyentuh ;p
senang banget bisa nemu blog ini. yeah, maju terus SGA ^_^
a member of sukab fans club
“Iblis Tak Pernah Mati”, sebuah kumpulan cerpen yang mengantar saya berkenalan dengan SGA. Terima kasih untuk telah memberi warna baru pada dunia sastra di Indonesia.
Sebagai seorang amatir, saya banyak belajar dari anda.
Pun, semoga “SGA Tak Pernah Mati”
Nyuwun sewu, badhe ndherek nyambung alias ‘nge-link’, Pak Lik Sukab! 😉 🙂
ai lof yu sukab…
kapan jadi intel lagi
jangan jadi inteligen indonesia deh
soale intelnya bego-bego
kerjanya membunuh
ai lof yu sukab
saya kangen banget sama sukab,,
sudah lama ga baca sukab lagi sejak saya harus mencari nafkah di negeri yang peradabannya keKurangan Sukab,,
terpaksa lah suKab-sukab yang dulu yang dibaca beruLang2,,
btw,, kaLo ada info2 per-Sukaban yang baRu,,
kabAr2in yaG,,
tx
…sanGatmeRindukansEntuhansuKab…
apaKah sukaB memiliki friendsTer??
kayanya seru berkenalan dengan paRa pencinta suKab,,
bikin dunx,,
Oom Seno, saya minta fotokopian disertasinya donk.
salam kenal dulu,
maaf, saya cuma mau menyampaikan keluhan tetangga saya yang kebetulan punya nama mirip tokoh yang sering ditampilkan mas seno dalam banyak tulisannya; sukab. tetangga saya itu mengeluh karena anaknya yang sering baca karyanya mas seno selalu menemukan nama ayahnya. dan setiap kali bertemu nama itu, ia selalu bilang pada ayahnya. parahnya dalam karya tersebut, nama Sukab (nama ayah anak itu) selalu tampil sebagai pemeran yang kadang-kadang konyol dan bikin malu “anaknya.” dia sebenarnya tidak terlalu menyesal nama ayahnya disebut-sebut. cuma pesannya, kapan-kapan kalau mau dibikin cerita lagi harap jadi orang yang baik, kaya, miliarder, punya isteri yang cantik….. haaaaa!!!!
malam, sukab
hei kab, piye kabare. nengndi koe skarg? mencuri senja pula? okokok………………
kapan mencuri senja di NYC, kang Sukab ??
bung seno,
saya minjem nama ya
saya saking senengnya baca seno mpe dijulukin sukab ma anak2
Jadi pengeeennnn baca semua karya nya SGA
Sukap, manusia yang bukan biasa…
kalo dhani dewa punya gibranisme lokal, kenapa kita nggak bikin ‘sukabisme lokal’ – interlokal sekalian he he
love sukab very much, mas sukab, eh, mas seno!
absurd…..nice
sedikit pahit tapi kental seperti sirop
agak gersang tapi rimbun seperti puncak angsana
malahan rada prustasi tapi bila teliti bisa bikin bernyanyi
nice….
Mohon informasi:
alamat dan tel, fax, email dari Seno Gumira Ajidarma, beliu akan kami undang untuk bertemu dengan penulis dari Amerika.
Terima kasih atas bantuannya
sukab untuk pria, ariana untuk wanita….penjelasan yang sama ya pak..supaya tak repot mencari nama..hehehe…
saya pernah bertanya juga waktu dulu ketemuan di peluncuran buku biola tak berdawai di senayan…
eh kok ariana..hehehe..pikun…alina ya pak…
Seno adalah pencipta plagiator.
Banyak penulis muda yang berangkat dari cerpen2 yang diolah sedemikian rupa mnjadi karya baru.
Coba tenggok balipost edisi minggu lalu, 12 oktober -kalo ngga salah- sepotong senja buat pacarku dimodifikasi menjadi oleh seorang penulis muda.
“emang salah!”
“entah?”
semoga tidakberawal dari niat.
Salut
Wah,,sukAb..
pnuh misteri bwt saia..
tpi sblum mmbaca blog inih saia juga prnah mndengar jawaban mas Seno wktu brkunjung k sastra unpad,,
wktu itu saia brtanya,
“knapa c mas slalu mmakai nama Sukab? adakah misteri dibaliknya, sama halnya dgn alina dan maneka??”
wah,,,mas malah bilang,
“terserah saia saja mmakai nama apah”,,,hehe,,,mas cuek abiiizzz deh,,
tpi gw suka gaya lo!
emang nama kan gak trlalu pnting ,, yg pntin adalah mnjadi siapa si sukab ini…OKay!!!
I like It!
pojok kuburan, 21 november 2008
surat buat cintaku kang sukab…
kang sukab saya kangen sekali, kapan pulang kang??
aku takut kehilanganmu kang sukab… apalagi kamu pergi lama sekali, mengelana kemana saja?denger-denger kang sukab yang nyuri senja ya?? buat aku atau pacarmu yang lain?
apa kamu masih bergaul dengan seno yang sontoloyo itu?? aku gak rela kamu deket2 dengan dia, nanti kamu ketularan dia, kerjanya gak jelas, kesana sini cuma bawa kertas sama bulpen, ngomelin mic, dan aku sering dengar dia ngenye’i kamu, saking demennya ngenye’i kamu sampai lupa potong rambut sampai cukur jenggot,…
pokoknya pesenku, jangan deket-deket sama seno… dan inget kita rahasiakan hubungan kita dari dia, kalau dia tahu aku, ntar aku juga di nye’i terus… awas kalo ngenye’i kamu lagi, ato aku … seno bakal tak sumpahin rambutnya tambah semrawut, jenggotnya tambah mawut…..
kang sukab cintaku, kasihku, sayangku, rinduku, manisku, sudah dulu ya suratku ini….
salam penuh cinta
jemit imut2
Wah, mbak Jemit ternyata pacar gelapnya kang sukab ya…
Saya kenal lho sama Asih, salah satu istri kang sukab, tetangga saya itu…
Mbak Asih itu cantik lho mbak…
Cuantiiik buanget mbak…
Makanya mbak walaupun punya seribu pacar gelap seperti mbak ini, kang sukab tetap saja tidak menceraikan mbak Asih…Tapi dia lagi sakit hati sekarang mbak…
Mbak nanti kalau ketemu kang sukab, tolong bilang ya, ditunggu mbak Asih dirumah. Kalau mbak jemit nggak bilang nanti saya laporkan mas seno bahwa mbak ini pacar gelapnya kang sukab biar mbak dinye’i juga…
aku sungguh jatuh cinta pada sukab dan alina di temaram senja
Seno punya Sukab, Kinanti punya Alex.
Ikut-ikutan? Apa sih yang orisinal di dunia ini? Memang saya Tuhan.
Haha. Canggihlah Sukab!
permisi,..minta ijin nge-link,…trims..:)
Kalatidha ada ga ya ?
apa kabar Sukab? apakah kau baik2 saja? lama aku atk melihtamu berkeliaran dalam cerpen2 tuanmu
apa kabar Sukab? lama aku tak melihatmu berkeliaran dalam cerpen2 tuanmu
semoga sehat aja bung, 🙂 salam dr B.Aceh
mas Sga, aku seneng bisa kenal karya mas….
sukab…keren, aku pengen cari karya2 SGA yag laen…tapi jujur sulit,
aku (16) tambah pengen jadi penulis….
thaks mas….
emang si sukab itu wajah2 kita. adik saya yang 9 tahun aja gandrung banget sama Sukab..(versi komik intel melayu)…aduhai…
saya salah seorang penggemar seno gumiro 😀
Sukab-sukab!
Malang nian nasibmu…
Tapi paling tidak, si Sukab kan disebut disini, Alina bgmn?
Bang Seno, ulas Alina juga…
Aq curiga nama Alina jauh berbeda sejarahnya dengan sukab.
Jangan2 Alina memang khusus…
saya senang ketika orang menyebut nama sukab, terlebih dia sekarang ada di dunia maya,
Hei sukab! apa kabar dan salam kenal dari saya si penyuka jajan.. ^_-
Kang Sukab, Tau alamat Mas Seno yang di Jogja nggak?
Mau saya seret ke warnet biar balas comment fans2nya ini…
Saya kecewa, sungguh kecewa sampai retak retak hati ini
setelah menelusuri halaman per halaman novel Nagabumi jilid 1 yang harus anda ketahui yaitu berjumlah 815 halaman
Tak kutemukan Sukab disitu !
Saya berharap setidaknya ada satu guru silat bernama yaitu tadi Ki Sukab kek, Naga Sukab kek, yang mungkin punya jurus sederhana namun bisa bikin sinting bukan hanya yang ditulari jurus tapi yang terkena sabetan jurus itu.
Jika nama Sukab terlalu rendah untuk jadi tokoh silat ternama, ya bolehlah dia muncul sebagai prajurit kroco, atau tukang obat,atau penarik perahu,atau bajak laut dari Jambi,atau seorang kanak-kanak ingusan
tapi Sukab ku gak ada di 815 halaman itu…aaaargh !!
menumpang dalam perahu yang berlayar maya…. trims
Sukab?
sukap?
sukab!!!
saya benci sukab, dia mencuri diri saya!!
Sukab itu sohib yang nggak saya kenal. Gambaran Mas Seno tentang Sukab, ternyata nggak jauh dengan apa yang saya bayangkan. Sukab itu memang rakyat awam yang dekat dengan kita. Sukab bisa berarti Sukabumi atau Suka Bencong, terserah. Di zaman demokrasi dan otonomi ini Sukab memang menjadi semacam Hero, kali. Sori Mas Seno, mungkin agak ngawur.
makasih
pancet ae…
aku kangen Sukab
masih belum nongol juga nama Sukab di buku Nagabumi 2 ?!
please….
entah kenapa rasanya aku mulai akrab dengan kata “sukab” hahah.ditunggu sukab2 selajutnya…
salam hangat mas Seno.
Aku nggak suka ma Sukab.
Aku suka sama istrinya Sukab ……
Semoga sukab lekas meninggal
terus istrinya menjadi milikku .. ahh
Saya suka sukab bodoh tapi disukai,pengen kaya om seno tapi gak tau kapan
Seno Gumira Ajidarma=Mirasato=Sukab…. Saya suka pertama kali lewat Manusia Kamarnya tuh
Saya kenal Sukab sejak tahun 2012 *ketinghalan banget
Mulai dari situ, saya suka buat status sosmed dengan membawa-bawa nama Sukab. Sampai temen nanya, “siapa sih Sukab itu” begitu.
Tersukab lah pokoknya…
Satu lagi, mas di Medan susah kali cari buku SGA 😦
Kalau kita mau mengundang SGA untuk menjadi bintang tamu acara kami (HMJ Sasindo UM) di Malang bisa minta contact personnya? Trimss
Langsung sukak