Sepotong Senja Untuk Pacarku

Sepotong Senja Untuk Pacarku Alina tercinta, Bersama surat ini kukirimkan padamu sepotong senja–dengan angin, debur ombak, matahari terbenam, dan cahaya keemasan. Apakah kamu menerimanya dalam keadaan lengkap? Seperti setiap senja di setiap pantai, tentu ada juga burung-burung, pasir yang basah, siluet batu karang, dan barangkali juga perahu lewat di jauhan. Maaf, aku tidak sempat menelitinya satu persatu. Mestinya ada juga lokan, batu yang berwarna-warni, dan … Lanjutkan membaca Sepotong Senja Untuk Pacarku

Apakah Hidup Seperti Jazz ?

 Apakah Hidup Seperti Jazz ?     Jazz isn’t music. it’s language. Communication. (Enos Payne)   JAZZ – apakah kita pernah tahu arti kata itu ? Dalam album panjang Wynton Marsalis, Soul Gesture in Southern Blue, yang terdiri  dari tiga volume. Terdapat sebuah lagu berjudul So this is Jazz, Huh? di Volume 1. Dalam pengantar yang ditulis Stanley crouch untuk album itu, dikatakan bahwa pertanyaan … Lanjutkan membaca Apakah Hidup Seperti Jazz ?

Seorang Wanita dengan Parfum OBSESSION

Seorang Wanita dengan    Parfum Obsession                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        “CERITAKANLAH padaku tentang seorang wanita,” Katanya padaku Maka, kuceritakan padanya tentang seorang wanita dengan parfum Obsession. Sahibul Hikayat, Calvin Klein jatuh cinta sampai termehek-mehek kepada seorang wanita yang kelak akan menjadi istrinya. Untuk menuntaskan perasaanya, diciptakanlah olehnya parfum bernama Obsession. Maksudnya, barangkali, kalau ia tak bisa mengawini wanita itu, lebih baik mati. Wanita itu menjadi obsesi baginya. Dengan … Lanjutkan membaca Seorang Wanita dengan Parfum OBSESSION

Epilog: Surat

Alina tercinta, Surat ini kutulis di bawah cahaya senja yang keemasan, yang membentuk sepetak lempeng emas di atas meja, di tempat sekarang aku memikirkan dirimu. Apakah yang sedang kau lakukan Alina ? Apakah kamu sedang minum kopi ? Apakah kamu sedang menyetir di belantara kemacetan yang menjengkelkan ? Apakah kamu sedang berada di suatu tempat entah di mana di balik bumi yang memandang senja perlahan-lahan … Lanjutkan membaca Epilog: Surat

Postmodernism and how Ajidarma used it against the New Order

Tulisan di bawah ini adalah penggalan dari salah satu bagian di dalam Tesis Strata-2 karya Andrew Charles Starr Fuller, BA, PGDip dari Melbourne Institute of Asian Languages and Societies Arts Faculty The University of Melbourne. Alih alih untuk menyelaraskan dengan nama blog, kami mengambil bagian yang berjudul The Case of Sukab. Terima kasih untuk Andy Fuller atas keaktifannya di mailing-list senogumiraajidarma@yahoogroups.com dan ijin yang diberikan … Lanjutkan membaca Postmodernism and how Ajidarma used it against the New Order

James Bond Jakarta Style

James Bond Jakarta Style Seno Gumiro Ajidarma and Zacky, Sukab, Intel Melayu: Misteri Harta Centini [Sukab, Malay Intelligence Agent: The Mystery of the Centini Wealth], Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, July 2002, 99pp, ISBN 979-9023-79-3.   Reviewed by John Roosa Sukab is an Indonesian intelligence agent who has never solved a case. He bumbles his way through assignments, lacks any idea of how to obtain information, … Lanjutkan membaca James Bond Jakarta Style

Kyoto monogatari

Kyoto monogatari   TERBUAT dari apakah kenangan? Aku tidak pernah bisa mengerti, mengapa pemandangan itu selalu kembali dan kembali lagi: suatu pemandangan yang kudapatkan ketika kereta api shinkansen itu tiba-tiba menembus daerah salju dan kulihat seorang perempuan berjalan di luar rumah sendirian dalam badai. Apakah yang dikerjakan seorang perempuan dalam badai yang menggebu seperti itu? Tidak banyak rumah di dataran salju yang kulihat itu, dan … Lanjutkan membaca Kyoto monogatari

Cermin Maneka

Cermin Maneka   DI depan cermin Maneka tertegun. Ia tidak melihat dirinya sendiri. Kalaulah harus ada satu hari yang harus menjadi lain di antara hari-hari lain, ia tidak mengharapkan kelainan itu berlangsung begini rupa. Setiap malam ia memang berdoa agar hidupnya berubah keesokan harinya. Ia berdoa agar hari-harinya tidak lagi begitu membosankan dan begitu menyebalkan justru karena tidak pernah ada persoalan. Segalanya begitu mudah bagi … Lanjutkan membaca Cermin Maneka

Tong Setan

DI SEBUAH pasar malam, terlihat Tong Setan. Di loketnya tertera, harga karcis Rp 5.000. DI SEBUAH pasar malam, terlihat Tong Setan. Di loketnya tertera, harga karcis Rp 5.000. “Pertunjukan segera dimulai!” Orang-orang antri membeli karcis demi anaknya, karena mereka sudah tahu apa yang akan mereka lihat — tapi mereka tidak pernah tahu apa yang akan dipikirkan anaknya, seperti juga orangtua mereka dulu tak pernah tahu … Lanjutkan membaca Tong Setan

Gerobak

Gerobak    Kira-kira sepuluh hari sebelum Lebaran tiba, gerobak-gerobak berwarna putih itu akan muncul di berbagai sudut kota kami, seperti selalu terjadi dalam bulan puasa tahun-tahun belakangan ini. Gerobak itu tidak ada bedanya dengan gerobak pemulung, atau bahkan gerobak sampah lainnya, dengan roda karet dan pegangan kayu untuk dihela kedua lengan di depan. Hanya saja gerobak ini ternyata berisi manusia. Dari balik dinding gerobak berwarna … Lanjutkan membaca Gerobak

Rembulan dalam Cappuccino

Rembulan dalam Cappuccino   SEMINGGU setelah perceraiannya, perempuan itu memasuki sebuah kafe, dan memesan Rembulan dalam Cappuccino. Ia datang bersama senja, dan ia harus menunggu malam tiba untuk mendapatkan pesanannya. CAPPUCCINO1 dalam lautan berwarna coklat, datang langsung dari tercemplung cangkir, tenggelam sebentar, tapi lantas pingpong-tapi bukan bola pingpong, ini rembulan. Semua orang berada dalam kafe diam- diam melangkah keluar, menengok ke langit, ingin membuktikan dengan … Lanjutkan membaca Rembulan dalam Cappuccino

Senja di Pulau Tanpa Nama

Senja di Pulau Tanpa Nama   SEPERTI Kawabata, aku mencintai seorang perempuan yang tidak pernah ada. Jika dia memang ada, tentunya ia sedang berdiri di sana, di pulau tanpa nama itu, dalam remang senja tanpa langit yang kemerah- merahan tanpa mega bersepuh cahaya keemasan-emasan tanpa segala sesuatu yang seperti biasanya membuat senja menjadi begitu sendu dan mengharukan begitu indah dan menggetarkan–tanpa itu semua, tanpa segala … Lanjutkan membaca Senja di Pulau Tanpa Nama

Simsalabim

Simsalabim   PADA suatu hari di wilayah bencana itu datanglah seorang tukang sulap. Bencana telah lama pergi sebenarnya, tetapi kehidupan mereka sebelum bencana itu tiba tidak pernah kembali. Sekali korban tetap korban. Entah kenapa sulit sekali mengubah kehidupan mereka sebagai korban. Sekian waktu telah berlalu, tetapi mereka semuanya masih hidup di bawah tenda, masih mengantre jatah makan, dan masih mendapatkan segala kebutuhan pokok untuk hidup … Lanjutkan membaca Simsalabim

Sebuah Pohon di Tengah Padang

Sebuah Pohon di Tengah Padang    DARI jauh sudah terlihat pohon itu berdiri tegak di tengah padang. Setelah berhari-hari menempuh daerah yang kering kerontang dan terpanggang matahari, pemandangan pohon yang rimbun seperti itulah yang sekarang kubutuhkan. Kuhabiskan isi kantong airku untuk membasahi kerongkongan. Aku tidak takut lagi akan kehabisan air seperti hari-hari yang baru saja kulalui, karena aku tahu tidak akan ada pohon yang bisa … Lanjutkan membaca Sebuah Pohon di Tengah Padang

Joko Swiwi

“CERITAKAN kepada kami tentang perbedaan,” kata murid-murid sekolah dasar itu kepada Ibu Guru Tati, kelak di masa yang akan datang. Maka Ibu Guru Tati akan menceritakan legenda Joko Swiwi. Ketika Joko Swiwi lahir, Poniyem merasa dirinya melahirkan seekor ayam, karena bayi yang keluar dari rahimnya terbungkus sepenuhnya oleh sepasang sayap yang basah. Dukun bayinya saja hampir pingsan melihat bayi seperti itu. Ketika sayap itu membuka … Lanjutkan membaca Joko Swiwi

Komidi Putar

Komidi Putar   DA-DA, kuda*, engkau berlari dengan mulut berdarah, da-da, kuda, melintasi padang rumput, melompati jurang, menyeberangi sungai, menyusuri pantai, menembus hutan, melewati kota, mengarungi benua, memburu cakrawala, da-da, kuda, berderap di bawah langit dengan surai gemulai yang berkilat keemas-emasan di bawah cahaya senja tiada pernah bertanya akan berakhir sampai di mana. Da-da, kuda, mereka semua berderap seperti sepakat tiada saling membalap, berderap seperti … Lanjutkan membaca Komidi Putar

Penjaga Malam dan Tiang Listrik

Penjaga Malam dan Tiang Listrik   IA selalu menjaga malam, agar malam tetap menjadi malam seperti yang paling dimungkinkan oleh malam. Ia menjaga malam, agar bulan tetap menjadi rembulan seperti yang dipandang manusia dari bumi setiap malam. Ia menjaga malam, agar tikus tetap menjadi tikus yang keluar dari got, merayap di tengah pasar, mencari makanan dalam kegelapan. Itulah tugas sang penjaga malam, betul-betul menjaga malam … Lanjutkan membaca Penjaga Malam dan Tiang Listrik

TAKSI BLUES

TAKSI BLUES   Malam berhujan. Kudengar lagu blues. By a route obscure and lonely, Haunted by ill angels only, *) ”Kusaksikan pemandangan,” terdengar radio taksi itu. Kusambar mikrofon. ”Sembilan-sembilan.” ”Posisi di mana?” ”Menteng.” ”Ada tamu lapor bukunya ketinggalan.” ”Seperti apa tamunya?” ”Cewek cakep begitu.” ”Cakep?” ”Cakep sekali begitu.” ”Bukunya kayak apa?” ”Judulnya susah, tapi begini ejaannya: November-India-Echo-Tango-Zero-Siera-Charlie-Hotel-Echo.” Kubuka laci mobil. Kubaca judulnya. Busyet. Pernah kudengar … Lanjutkan membaca TAKSI BLUES

Selamat Malam, Duhai Kekasih

Selamat Malam, Duhai Kekasih   DARI jauh Sukab sudah mendengar lagu dangdut itu. selamat malam duhai kekasih sebutlah namaku menjelang tidurmu Langkah menjadi ringan, seringan hatinya sejak sore sudah melayang-layang. Tumirah, ya Tumirah, wanita itu sudah berjanji akan menunggunya di malam Tahun Baru. Sudah berjanji akan berjoget di lapangan terbuka, lapangan sepak bola di kampungnya yang kini menjadi arena pesta. Tumirah, Tumirah, telah dibayangkannya wanita … Lanjutkan membaca Selamat Malam, Duhai Kekasih

Telepon dari Aceh

Telepon dari Aceh   SEORANG koruptor zaman Orde Baru yang luput dari pengawasan Indonesian Corruption Watch duduk menghadapi meja makan. Di sana ia mengumpulkan istri dan anak-anaknya, dan sambil makan mulai bicara. “Bapak sungguh-sungguh bersyukur, sampai hari ini Bapak masih selamat. Barangkali memang tidak mungkin menyapu seluruh koruptor yang ada di Indonesia. Koruptor nomor satu atau nomor dua memang tinggal ditunjuk, karena kekayaannya yang tidak … Lanjutkan membaca Telepon dari Aceh