Kalatidha

KALATIDHA

Gramedia Pustaka Utama
Cetakan I, Januari 2007
Daftar Isi:
1. Kabut Di Hutan Bambu
2. Masih Sekita Hutan Bambu
3. Pencidukan
4. Pawai Cahaya
5. Aku MEmbaca Koran
6. Perempuan Gila
7. Cinta Dan Bencana
8. Rajapati
9. Aku hanyalah Seorang Tukan Kibul
10. Jeritan Tanpa Suara
11. Catatan Joni Gila 1
12. Perburuan
13. Pembebasan Selalu Lebih Kejam?
14. Aku membaca Koran, Lagi
15. Sampai Dimana Dendam Berakhir
16. Negeri Cahaya
17. Catatan Joni Gila 2
18. Lagi-lagi Aku Membaca Koran
19. Sang Mata Di Tepi Pantai
20. Utopia Ketiadaan
21. Buldoser Kencana, Mall dan Kucing Putih
22. Hilangnya sebuah Dunia
23. Catatan Joni Gila 3
24. Koran Yang Kubaca
25. Kalatidha

17 pemikiran pada “Kalatidha

  1. Mau gabung di milis senogumiraajidarma bagaimana caranya?
    Satu lagi, bagaimana caranya untuk mendapat novel Kalatidha ini? Saya sudah cari ke beberapa toko buku, kehabisan terus. Ada saran?? Please…
    Thank you

  2. kalatidha…
    ehm…
    baca ini saya aga susah oz ada 3 cerita yang di jadikan atu dan saling berkaitan..
    say masih suka kitab omong kosong..lebih simpel alaupun juga merupakan penggabungan dari beberapa cerita ..
    tp lebih santai tapi berbobot…

  3. SGA tampaknya selalu rumit untuk di pahami, kalathida pun seperti itu, mungkin kalathida bercerita tentang eskalasi kekrasan setelah peristiwa G 30 S, peristiwa yang masih misterius hingga sekarang dan menjadi benih kekerasan yang laten di indonesia….Tolak smua bentuk kekerasan terhadap kemanusiaan.

  4. Mas, saya pengen tau. Mas Seno klo bikin Novel kok ga sebagus cerpen2nya? Negeri Senja kurang mengena. Lalu Kalathida juga kurang berisi. Karakternya (kecuali Joni Gila) kurang kuat. Tapi di cerpen2 Mas Seno, saya merasakan atmosfir yang kadang2 bikin saya bergidik. Mudah2an novel yang akan datang bisa lebih berbobot, yah minimal mendekati “Pasar” nya Mbah Kunto.

    Tabik!

  5. kalatidha sangat menakjubkan. saya sudah berusaha membuat tesis tentang novel itu dan saya merasa tidak pernah puas. ketika saya baca kalatidha lagi, ternyata banyak yang belum tergali.

  6. mba dian, sy pernah ikut acara diskusi bedah buku Kalatidha di kampus UI, kocak banget, sementara para panelis membahas serius segala sisi novel ini, seno sendiri malah menjawab enteng kalau buku ini ditulis atas pesanan dan deadline yang singkat, ya jadinya begitulah…panelisnya mesem semua, sementara peserta yang hadir ngakak…edan lah seno itu, hehehe…

  7. Pesan roman ini sebetulnya mengingatkan kita, para pembaca, agar tidak melupakan sepenggal sejarah kita pasca G-30S/PKI/1965. Ada banyak korban dalam rentang sejarah kita. Dalam sejumlah cerpennya, tema ttg korban pada awal pemerintahan Soeharto ini diselipkan. Begitu juga dalam roman ini, tema itu belum menjadi bahasan utama, hanya sekedar sisipan. Ya, sekedar menyentil untuk menyadari akan trauma masa lalu itu. Tetapi, itulah kelebihan para pengarang, termasuk SGA. Bukankah Kalatidha artinya zaman edan? Sorry saya lupa-lupa ingat!

  8. gie, begitulah seno kalau menurutku. saking pinternya, membuat hal yang serius tapi seolah main-main. emang sih ketika dia membuat sebuah karya hanya memakan waktu beberapa saat dan pesanan lagi. tapi kan ilmu yang digunakan untuk menjadikan itu sebuah karya……kita tentu tidak melupakan latar belakang dia dong. salut deh, mas seno.

  9. novel kalatidha memang sangat tidak memuaskan, istilahnya bukan seno banget lah. ya mungkin karena itu memang pesanan dan harus deadline.

  10. kalatidha bagus, memberikan gambaran bahwa bangsa ini pernah melalui masa-masa yang berat (G 30 S), kondisi sosial, tp pesan yang ada pada novel ini cukup kuat tentang carut-marutnya negeri ini, ada kesamaan antara pejabat, penjahat, atau penghianat!!! KALATIDHA betul-betul jaman yang penuh keragu-raguan, RUSAK, EDANNN…..

Tinggalkan komentar