Sang Kolektor

Catatan Desember: Sang Kolektor                                                      Konsumsi terdahsyat tahun ini tentulah arca abad IV. Bukan main! Jangan salah tafsir, pada dasarnya saya menghargai para kolektor karena, tanpa mereka, kondisi dokumentasi di Indonesia akan lebih mengenaskan. Bukankah HB Jassin dahulu membeli segala macam buku secara kiloan, dengan tujuan menjadikannya dokumentasi sastra, yang terbukti kemudian pernah menjadi terlengkap di Indonesia dan menjadi rujukan dunia? Arswendo Atmowiloto memiliki … Lanjutkan membaca Sang Kolektor

Kesucian

Catatan Desember:  Kesucian                                     Sayang sekali kesucian itu ada simbolnya. Tidak bisa suci saja, suci doang, suci thok—yakni kesucian sebagaimana dialami dan dirasakan. Seperti memandang bayi, kita langsung percaya bayi itu suci. Bahkan memandang anak balita yang paling nakal dan pencilakan—kita juga percaya anak itu kehidupannya (masih) murni. Bukan karena bayi atau anak balita adalah simbol kesucian (karena bukankah film horor kadang memberinya peran sebagai … Lanjutkan membaca Kesucian

Kura-Kura

Catatan Desember: Kura-kura                Saya baru saja pindah rumah—dan kura-kura saya ikut. Sudah berapa kali saya pindah rumah? Mula-mula karena pindah dari kontrakan satu ke kontrakan yang lain, kemudian setelah punya rumah, masih juga dipersilakan pindah oleh banjir, yang memang datang berkali-kali tanpa tanda-tanda akan berhenti. Dalam semua peristiwa itu, kura-kura tersebut selalu ikut. Waktu banjir besar tahun 2002 maupun 2007, kura-kura itu selalu menghilang, … Lanjutkan membaca Kura-Kura