Pembacaan Cerpen “Trilogi Alina”

Saat “Trilogi Alina” dari Seno Gumira Aji dideklamasikan Sabtu, 13 Februari 2016 20:28 WIB | 2.228 Views Oleh Arindra Meodia Buku Sepotong Senja untuk Pacarku karya Seno Gumira Ajidarma kembali diluncurkan, di Jakarta, Sabtu (13/2/2016). (ANTARA News/ Arindra Meodia) Seni membaca merupakan sebuah pertunjukan memberi nyawa dari kata-kata, sehingga teks pasif menjadi hidup Jakarta (ANTARA News) – Rangkaian tiga cerita pendek bertajuk “Trilogi Alina” karya … Lanjutkan membaca Pembacaan Cerpen “Trilogi Alina”

Sarman

S A R M A N                         Ceritakanlah padaku tentang kejenuhan,” kata Alina pada juru cerita itu. Maka Juru cerita itu pun bercerita tentang Sarman: Pada suatu hari yang cerah, pada suatu hari gajian, Sarman membuat kejutan. Setelah menerima amplop berisi uang gaji dan beberapa tunjangan tambahan, dan setelah menorehkan paraf, sarman termenung-menung. Tak lama. Ia segera berteriak dengan suara keras. ”Jadi, untuk ini aku … Lanjutkan membaca Sarman

Jawaban Alina

Jawaban Alina   Sukab yang malang, Senja yang kau kirimkan sudah kuterima, kukira sama lengkap seperti ketika engkau memotongnya di langit yang kemerah-merahan itu, lengkap dengan bau laut, desir angin dan suara hempasan ombak yang memecah pantai. Ada juga kepak burung-burung, lambaian pohon-pohon nyiur dalam kekelaman, sementara di kejauhan perahu layar merayapi cakrawala dan melintasi matahari yang sedang terbenam. Aku pun tahu Sukab, senja yang … Lanjutkan membaca Jawaban Alina

Sepotong Senja Untuk Pacarku

Sepotong Senja Untuk Pacarku Alina tercinta, Bersama surat ini kukirimkan padamu sepotong senja–dengan angin, debur ombak, matahari terbenam, dan cahaya keemasan. Apakah kamu menerimanya dalam keadaan lengkap? Seperti setiap senja di setiap pantai, tentu ada juga burung-burung, pasir yang basah, siluet batu karang, dan barangkali juga perahu lewat di jauhan. Maaf, aku tidak sempat menelitinya satu persatu. Mestinya ada juga lokan, batu yang berwarna-warni, dan … Lanjutkan membaca Sepotong Senja Untuk Pacarku

Epilog: Surat

Alina tercinta, Surat ini kutulis di bawah cahaya senja yang keemasan, yang membentuk sepetak lempeng emas di atas meja, di tempat sekarang aku memikirkan dirimu. Apakah yang sedang kau lakukan Alina ? Apakah kamu sedang minum kopi ? Apakah kamu sedang menyetir di belantara kemacetan yang menjengkelkan ? Apakah kamu sedang berada di suatu tempat entah di mana di balik bumi yang memandang senja perlahan-lahan … Lanjutkan membaca Epilog: Surat

Bunyi Hujan di Atas Genting

Bunyi Hujan di Atas Genting   “Ceritakanlah padaku tentang ketakutan,” kata Alina pada juru cerita itu. Maka juru cerita itu pun bercerita tentang Sawitri:  Setiap kali hujan mereda, pada mulut gang itu tergeletaklah mayat bertato. Itulah sebabnya Sawitri selalu merasa gemetar setiap kali mendengar bunyi hujan mulai menitik di atas genting.             Rumahnya memang terletak di sudut mulut gang itu. Pada malam hari, kadang-kadang ia … Lanjutkan membaca Bunyi Hujan di Atas Genting